Monday, February 28, 2011

Nikmati, jangan pikirkan harganya :P

Mari kita bercerita-cerita tentang Dili :) 

 Dili adalah ibukota dari Negara Timor Leste (wow saya ada di luar negri!), tapi tunggu dulu… jangan membayangkan keadaan seperti di Eropa ya hahaha…Ini adalah kedatangan saya yang ketiga kalinya (atau keempat ya? ), tapi kali ini adalah yang terlama karena saya akan tinggal di sini kurang lebih selama tiga bulan.
Dalam pandangan saya, Dili tampak seperti kota-kota besar yang berada di luar Pulau Jawa. Kendaraan ramai lancar (tidak seperti Bandung, ramai dan tidak lancar; atau Jakarta, ramai, tidak lancar, padat merayap tanpa harapan), terdapat banyak toko-toko dan restoran atau rumah makan, orang-orang  lalu lalang melakukan kegiatan masing-masing. Yang menarik perhatian saya saat pertama kali kemari, ternyata banyak sekali orang asing alias bule yang tinggal di Dili. Jika ditelusur pun, bule-bule itu tidak hanya berasal dari satu negara saja tapi berbagai negara. Dan dari bule-bule itu juga ada yang bertampang pas-pasan bahkan ganteng seperti Justin Timberlake hehehe…Selain bule-bule itu banyak juga orang2 berkulit hitam sempurna yang berasal dari afrika atau kuba (melihat mereka saya sungguh mensyukuri warna kulit saya yang berwarna sawo matang ini). Atau juga orang-orang yang serupa sekali dengan orang Indonesia tapi setelah diajak ngobrol ternyata mereka berasal dari Filipina atau Malaysia. Atau ada juga yang saya kira dari Jepang atau Korea, setelah mendengar mereka berbicara ternyata menggunakan bahasa Jawa yang medok hehee…ternyata asli cina Surabaya..Dapat dikatakan, Timor Leste adalah Negara multi etnis dan ras. Hampir semua jenis orang bisa dijumpai disini (saya jadi teringat lagu “Toko Sagala Aya” yang dipopulerkan oleh Project Pop). Dan tentu saja tetap didominasi oleh penduduk asli daerah sini. 

Hal itu dikarenakan setelah Timor Leste memperoleh kemerdekaannya melalui referendum, negara ini masih sangat bergantung pada UN  atau PBB untuk menata kembali kehidupan negaranya. Nah orang-orang UN kan banyak orang bule, dan orang-orang bule itupun dikerahkannya nyal untuk bekerja di Timor Leste (pemikiran yang sangat mudah hehehe). Selain itu, Negara jajahan portugis ini sebenarnya bisa dikategorikan Negara yang miskin, sehingga positifnya membuka kesempatan bagi NGO atau LSM asing mengajukan proposal untuk pengembangan daerah-daerah yang masih sangat tertinggal dan akhirnya masuklah mereka kemari. Nah dari situ berdatanganlah para bule itu kemari untuk bekerja. 

Karena banyaknya orang asing di sini, tentu saja berpengaruh pada rumah makan atau restoran-restoran yang ada di sini. Mudah sekali menemukan rumah makan India, Bangladesh, Philipina, Mexico, dan bahkan rumah makan Jawa Timur hehhe… Tinggal sesuaikan selera dan dompet saja. Oya saya lupa, orang Dili memiliki panggilan khusus untuk orang asing, mereka menyebutnya malay. Salah satu tempat favorit para malay ini yang saya tahu adalah sebuah bar di pinggir pantai yang bernama Castaway. Yah, seperti film-film barat, biasanya selepas bekerja mereka datang kemari untuk sekedar minum dan bersosialisasi. Apalagi biasanya mereka memang tidak ada teman ataupun saudara di Negara ini. Justru biasanya jejaring mereka bertambah saat nge-bar ini, entah jejaring pekerjaan atau juga jejaring percintaan hehehe… Tapi untuk orang-orang asia sendiri yang bekerja di sini, saya sih jarang melihat mereka nongkrong di bar, kecuali teman-temannya keabnyakan orang bule hehe…
Saigon Vietnamses Restaurant -Dili

 Gion Japanese Restaurant - Dili


Little Pattaya Restaurant (Thai Food and Lebanon Food)-Dili

Kalau soal harga makanannya, hmmm..menurut saya jika memang kita berniat makan, segeralah pesan dan bayar… Karena jika kita membandingkan dengan dengan harga yang ada di Indonesia, bisa-bisa yang ada tidak jadi menikmati makanan tapi malah sakit hati hehe. Sebagai contoh, jika kita beli ayam penyet lengkap dengan the botol seharga Rp 20000 di Indonesia, di Dili bisa dihargai 5 dollar alias 50 ribu hahahaa (oya mata uang yang dipakai di Timor Leste adalah US Dollar)… jadi tips saya, makan, nikmati, dan bayarlah…jangan pikirkan harganya :P

US$12 untuk semuanya :P bayar saja jangan pikir harga :D

No comments:

Post a Comment