Sunday, February 27, 2011

Hello Dili!


Hey..saya punya blog dan saya ada di Dili dan ini hari keempat saya :) Sebenarnya saya sudah berada di Dili sejak awal Februari, tapi karena kegaptekan akan blog baru sekarang bisa posting di blog :P

Hallo Dili!
Kegiatan sehari-hari berubah total ..kegiatan utama adalah belajar menjadi ibu rumah tangga yang baik dan benar hehe…selama ini saya hanya menjadi ibu rumah tangga jadi-jadian… Lho, kenapa jadi-jadian? Ya karena memang tidak ada tuntutan menjadi ibu rumah tangga yang sebenarnya… Memangnya seperti apa ibu rumah tangga yang sebenarnya? Nah itu dia, saya juga tidak tahu hehehe…tapi jika melihat stereotip yang dibentuk masyarakat, bahwa ibu rumah tangga adalah seorang  wanita yang mampu memasak, mengurus anak, mengurus suami, mengurus rumah (hmmm..terdengar sangat jaman dulu ya?) dan tentu saja untuk jaman sekarang adalah menjadi wanita karier juga..

Lho lantas memangnya apa saja yang saya lakukan selama ini pada saat tidak di Dili? Hmm…mari kilas balik ke belakang. Pagi hari, jika hendak sarapan tinggal panggil tukang bubur ayam langganan…yah, jika memang sedang niat, kadang-kadang  kami (maksudnya suami saya) membuat sandwich lengkap yang lezat dan lumayan mengenyangkan. Ok, sekarang makan siang, karena sedang tidak berada di rumah , pastinya jajan di luar dong..dan begitu banyak variasi makanan yang bisa dicoba sehingga terlupalah salah niatan kami di saaat membuat perencanaan keuangan : makan siang dibawa dari rumah (tentu saja pagi memasak terlebih dahulu)..yah yah yah, salahkan saja mengapa begitu banyak kemudahan mendapatkan makanan di luar sana hehe… Dan bagaimana dengan makan malam? Yah pilihan yang sama praktisnya, kami membeli di luar..dibungkus untuk dimakan di rumah atau dimakan disana. Menyenangkan bukan?  Tentunya menyenangkan karena begitu banyak jenis makanan dan harganyanya pun relative murah.

Nah itu baru dari segi makan saja..lalu bagaimana dari segi cuci mencuci pakaian? Bukankan setiap hari kita harus berpakaian? Yah inilah enaknya di dunia instan…untuk pakaian-pakaian saya, tinggal lempar saja ke dalam mesin cuci..pencet..pencet..pencet…beres deh..keluarkan sedikit tenaga untuk menjemur.  Lalu setrikanya? Yah, setrika saja pakaian yang hendak digunakan…sisanya simpan ke dalam kamar pakaian kering. Jika beruntung, ada bibik yang datang untuk menyetrika semua pakaian kami. Pernah suatu saat si bibik datang ke rumah dan menyetrika nonstop 4 jam! Dan itupun masih dilanjutkan keesokan harinya.  Lalu  baju misua bagaimana? Ini lebih menyenangkan lagi, tinggal mengunjungi mertua, dan taruh pakaian disana. Dan…whoalaaaa…keesokan harinya kering bersih dan sudah licin rapih tersetrika. Bukankan itu lebih menyenangkan? Hehehe…

Begitu sampai Dili, semua kemudahan itu harus disimpan rapat-rapat dahulu. Jika ingin makan, bisa saja memanfaatkan semua pedagang makanan yang ada seperti pada saat saya di Bandung. Jajan di sana, jajan di sini..tapi sayangnya jajanan di Dili kurang variatif. Selain itu  jika setiap makan harus jajan, bisa-bisa kantong cepat menipis..bagaimana tidak? Sekali makan bisa seharga tiga sampai empat kali lipat dibandingkan harga di bandung. Miris juga jika melihat isi dompet melayang begitu cepat. Lalu bagaimana jalan keluarnya? Yah mau tidak mau, belanja dan masak sendiri..jajan sesekali saja..Sekarang permasalahannya, siapa yang masak..dan jawabannya karena memang tidak ada pilihan lain ya : saya hahaha… masak apa? Nah itu dia masalah kedua…masak saja yang ada di kulkas..campur semua bahan-bahannya..dan jangan lupa berdoa sebelum memasak, memohon berkat dan mujizat Tuhan agar masakan bisa terasa enak hahaha…lha bagaimana lagi? Selama ini saya jarang sekali memasak…paling pol masak nasi goring, tumis, sop, dan oseng. Tiga bulan makan nasi goring, tumis, dan oseng lumayan juga bisa bikin lidah baal hahaha… Mulailah saya rajin browsing (tepatnya baru kemarin) mencari-cari kira-kira resep apa yang mudah dan enak…dan semakin giat berdoa, semoga Tuhan memberikan wangsit pada saat sebelum memasak…
Dan bagaimana dengan kegiatan cuci mencuci?  Tetap harus berjalan juga bukan? Kembalilah seperti jaman saya masih jadi anak kos, rendam, kucek-kucek, bilas, jemur. Setelah itu langsung setrika. Pada saat saya sampai di Dili, cuaca sedang sering sekali hujan.  Dan kebetulan suami sudah tidak mencuci pakaian selama tiga minggu karena sibuk dengan pekerjaannya. Setelah semua pakaian saya cuci, timbul masalah, dimanakah saya menjemurnya? Jika jemur di luar harus siap satpam 24 jam, karena hujan bisa saja datang sewaktu-waktu. Akhirnya kami memasang tali jemuran di dalam rumah kami..dan luar biasanya sampai 3 hari pakain kami tidak kering-kering karena hujan terus! Hahaha…Bahkan sampai ada pakaian saya yang berjamur…jika memangn jamurnya enak untuk dimasak, pasti sudah saya pindahkan ke panci masakan saya hahahaaa….Tapi untung hari keempat ini matahari menaruh belas kasian pada pakaian-pakaian basah saya…cerah sepanjang hari (walaupun agak mendung sedkit)..lumayan lah pakaian-pakaian saya bisa bernafas sedkit lega walaupun sedkit apek-apek hehehhe….

3 comments:

  1. serasa membaca pengalaman pribadi,tetapi kondisinya dibalik,biasa jalan tidak macet jadi macetnya luar biasa di jakarta.mau ke toko diseberang kudu mutar jauh,stress nunggu suami pulang sampe malam,mo marah semua juga pulang malam...hiks..tapi memang baru terasa jd ibu RT ketika hanya berdua dengan suami sembari bersyukur. inge pasti jadi mama yg hebat...dan pastinya jago masak juga..hehehhe

    ReplyDelete
  2. nge, itu fotonya teu jiga ibu hamil... wkwkwk.. teu konteks nya komentarna

    ReplyDelete
  3. @sperovum
    wkkwkkwkw emang keur teu hamil eta mah da :D

    @dewi
    aduh dewi amin aminnnn...jadi terharu nih hiks hiks....*cari tisu*

    ReplyDelete